Perlombaan Lari dengan Jarak 100 m 200 m dan 400 m
Perlombaan lari jarak 100 m, 200 m, dan 400 m disebut sebagai perlombaan lari jarak pendek. Lari jarak pendek merupakan salah satu cabang yang sering diperlombakan. Ada banyak sekali turnamen yang dapat Anda ikuti. Karena biasanya lari jarak pendek sering diselenggarakan di sekolah-sekolah dan desa. Saat ini menjadi atlet menjadi salah satu profesi yang sangat menjanjikan. Jadi Anda jika ingin menjadi atlet tidak perlu takut mengenai masa tua, tetapi dengan syarat mampu mengatur keuangan dengan baik saat di puncak karir.

Dalam sebuah perlombaan ada beberapa aturan yang harus ditaati oleh semua peserta. Lari dalam perlombaan jelas berbeda dengan lari bukan untuk lomba. Ada harus mengusai teknik berlari yang benar untuk bisa memenangkan perlombaan. Tanpa teknik yang benar rasanya akan sangat sulit untuk bisa menjadi pelari yang hebat.
Lahirnya olahraga lari tidak bisa dilepaskan dengan adanya olimpiade pertama di dunia. Menurut beberapa sumber pada olimpiade kuno pada 778 SM olahraga satu ini menjadi satu-satunya cabang yang diperlombakan. Hal tersebut dilakukan sebagai penghormatan terhadap salah satu prajurit yang memberikan kabar kemenangan perang Yunani. Setelah berlari sejauh kurang lebih 40 km untuk mengabarkan kemenangan tersebut, sayangnya prajurit harus kehilangan nyawa.

Lari jarak 100 m, 200 m, dan 400 m sering disebut sebagai sprint. Jadi untuk seorang atlet lari jarak pendek disebut sprinter. Saat ini banyak sekali atlet sprinter yang terkenal. Salah satu nama dari Indonesia yang sempat meraih prestasi membanggakan yaitu Lalu Muhammad Zohri. Lalu Mohammad Zohri berhasil meraih mendali emas pada ajang bergengsi kejuaraan dunia atletik pada tahun 2018.
Peraturan dalam Lari Jarak Pendek
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa terdapat beberapa aturan yang harus Anda mengerti saat mengikuti perlombaan. Induk dari olahraga atletik adalah IAAF (International Amateur Atloetik Federation). Sementara untuk induk olahraga atletik di Indonesia yaitu PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Berikut beberapa aturan perlombaan lari:
- Memiliki lebar garis start dan garis finish 5 cm dan batas batas tepi dalam lintasan.
- Dalam perlombaan ini terdapat tiga buah aba-aba yaitu Bersedia, Siap, dan Ya. Atau bisa juga dengan menggunakan bunyi pistol.
- Bagi peserta yang melakukan kesalahan awalan akan diberikan peringatan maksimal tiga kali.
- Terdapat empat babak yang harus dilewati untuk perlombaan besar yaitu babak pertama, babak kedua, semifinal, dan final.
- Jika jumlah pesertanya banyak, peserta yang berhak maju ke babak selanjutnya adalah juara satu dan dua tiap heat.
Ada berapa hal yang dapat membuat Anda didiskualifikasi dari perlobaan. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang pelari untuk mengerti aturan perlombaan. Karena jika melakukan kesalahan bisa saja kemenangan Anda dianggap tidak sah. Beberapa hal yang membuat kemenangan Anda tidak sah seperti salah start sebanyak 3 kali, melewati atau memasuki lintasan orang lain, berbuat curang, dan memakai doping.
Perbedaan Lari Jarak Pendek dengan Jarak menengah
Perbedaan paling mencolok yaitu mengenai jarak tempuh. Lari jarak 100 m, 200 m, dan 400 m disebut lari jarak pendek. Sedangkan untuk lari jarak menengah minimal yaitu menempuh jarak 800 m. Untuk jarak menengah juga dapat menempuh jarak 1.500 m. Selain itu masih terdapat beberapa perbedaan lagi.
Selanjutnya yaitu terkait terkait start yang digunakan. Untuk sprint menggunakan start jongkok, karena itu dianggap lebih cocok untuk adu kecepatan secara maksimal. Start jongkok memberikan daya dorong maksimal. Sedangkan untuk jarak menengah biasanya menggunakan teknik start berdiri.
Kemudian yaitu teknik kecepatan yang digunakan. Dalam lari jarak menengah kecepatan maksimal hanya dikeluarkan saat akan menyentuh garis finish. Sedangkan pada jarak pendek seperti lari jarak 100 m peserta harus mengeluarkan kecepatan dari awal mulai berlari. Hal tersebut membuat lari jarak pendek terlihat sangat menarik.
Sikap badan ketika berlari juga terdapat perbedaan. Hal jelas dibutuhkan karena memang secara teknik terhadap beberapa perbedaan mencolok antara lari jarak pendek dan menengah. Misalnya saja pada saat jarak pendek, posisi badan harus dicondongkan kedepan saat mendekati garis finish. Itu dilakukan untuk membuat kecepatan semakin bertambah. Sedangkan pada lari jarak menengah tidak perlu melakukan hal tersebut.
Tips dalam Melakukan Lari Jarak Pendek
Ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk membuat laju lari semakin kencang. Hal ini sangat dibutuhkan dalam mengikuti perlombaan lari jarak pendek. Tanpa menggunakan teknik berlari yang benar rasanya sangat sulit untuk menang. Karena teknik berlari memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kecepatan lari anda.
Pertama, saat belari usahakan untuk mencondongkan badan lebih kedepan. Ini sangat berguna untuk menambah kecepatan. Selain itu gerakan lengan juga harus diperhatikan, ayunkan lengan searah dengan gerakan lari. Walau terlihat simpel namun dampak yang diberikan cukup besar.
Kedua, lakukan penolakan dengan kuat ke tanah menggunakan tungkai. Kemudian angkat juga paha sehingga sejajar dengan tanah. Otot-otot tangan juga harus dijaga agar tetap dalam keadaan rileks. Lakukan latihan secara rutin supaya dapat melakukan hal tersebut dengan baik saat melakoni suatu pertandingan.
Ketiga, ini merupakan hal yang sangat penting yaitu mencondongkan badan ke arah depan sesaat sebelum menyentuh garis finish. Saat jarak garis finish sudah dekat merupakan salah satu momen paling penting dalam lomba lari jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Ini adalah disaat para peserta lari mengeluarkan kecepatan maksimal yang dimiliki. Jadi sangat penting untuk mengusai teknik saat akan mencapai garis finish.

Kesalahan Umum dalam Lari Jarak Pendek
Dalam melakukan lari jarak pendek keselahan sedikitpun seharusnya tidak dilakukan. Karena kesalahan sedikit bisa menjadi penyebab Anda gagal meraih kemenangan. Biasanya perbedaan waktu sprint hanya berbeda hitungan detik. Ada tiga nomor lari jarak pendek yaitu lari jarak 100 m, 200 m, dan 400 m. Karena jarak yang ditempuh berbeda maka, harus ada pengaturan pengeluaran energi yang berbeda pula. Contohnya saja dalam melakukan lari dengan jarak 100 m, maka kecepatan maksimal sudah dikeluarkan sejak awal berlari.
Salah satu penyebab kekalahan sprint adalah menggunakan teknik yang tidak tepat. Misalnya saja seperti tidak mencondongkan badan ke depan tetapi tolakan maksimal, kaki tidak bergerak dengan cepat, dan tidak mendarat dengan telapak kaki. Hal-hal tersebut dapat membuat kecepatan tidak maksimal. Padahal dalam sprint kecepatan merupakan hal yang utama disamping peraturan pertandingan.
Untuk menjadi sprinter yang hebat Anda harus banyak berlatih. Pahami peraturan pertandingan dan juga teknik berlari dengan baik. selain itu pola makan juga harus dijaga. Karena untuk bisa mendapatkan tubuh yang sehat dibutuhkan asupan makanan bergizi. Lakukan juga pola hidup yang sehat, jika memungkinkan sewa seorang ahli untuk mengatur latihan dan pola makan. Jika mau bekerja keras bukan tidak mungkin Anda menjadi atlet lari jarak 100 m, 200m, dan 400 m yang membanggakan nama Indonesia.
Baca Juga:
Futsal, sebagai bentuk modifikasi sepak bola dalam ruangan, telah mencuri perhatian banyak orang berkat dinamika dan kecepatan permainannya. Dalam upaya meraih performa terbaik dan menjaga keselamatan selama bermain, pemahaman tentang teknik-teknik dasar [...]
Mengapa warna hitam sering dipilih untuk desain jersey. Kelebihan warna hitam: terlihat elegan, terlihat profesional, mudah dikenali, mudah dipadukan dengan warna lainnya [...]
Berikut adalah 5 tips untuk memilih jersey futsal yang tepat [...]
Latar belakang pemilihan warna dalam pembuatan jersey printing adalah pentingnya warna dalam menunjukkan identitas suatu tim atau merek [...]
Warna putih sering dianggap sebagai warna yang elegan dan bersih. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesan yang diberikan oleh warna tersebut, yaitu kebersihan, kemurnian, dan keeleganan. [...]